Sabtu, 14 Mei 2011

SEMIKONDUKTOR


SEMIKONDUKTOR

A.        Pengertian semikonduktor
           
            Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang membahan aliran pertikel bermuatan di dalam gas, di dalam hampa udara atau didalam semikonduktor. Prinsip – prinsip kerja elektronika dan teknologi listrik adalah berdasarkan hokum – hokum kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1906, pickard merancang suatu diodo detector dari kristal silicon yang di sebutkan dengan nomo cats wishler, dimana alat yang di buatnya ini terdiri atas suatu kawat yang disambungkan dengan kristal silicon, alat inilah yang di kenal sebagai dioda “ Semikonduktor “ yang pertama.

            Dalam bidang industri penemuan komponen semi konduktor mengakibatkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia, terutama dilihat manfaatnya dalam membantu kelancaran proses industri, diantaranya :
1.                  dipergunakan dalam komponen pasif seperti hambatan, kapasitas, inductor, dan transpormotor sebagai kelengkapan dalam menyusun suatu rangkaian elektronik.
2.                  Dibuatnya alat elektronik radoa AM, radio FM, penguat suara Gi – Fi, TV hitam putih, TV warna, pemancar FM.
3.                  Pengunaan alat elektronik untuk mengatur dan menjalankan mesin – mesin industri, dengan di temukannya dioda tegangan tinggi, dioda daya tinggi.

Dengan makin berkembangnya teknologi, maka upaya manusia untuk lebih meningkat pengetahuan juga ikut berkembang. Pernemuan transistor menjadi titik tolak kemajuan komponen elektronika sampai saat ini di sebut sebagai kelahiran komponen zat padat ( semikonduktor ). Dan komponen ini diberi nama “ Transistor “
Semikonduktor adalah suatu susuna kristal yang mempunyai sifat kelistrikan menyurupai konduktor atau menyurupai isolator dalam keadaan tertentu ( suhu atau medan listrik ). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakuakan, maka dari beberapa kristal semikonduktor diperoleh tenaga energi celah ( Tabel ).





1 eV ( Elekton Volt ) adalah energi kinetic yang dibutuhkan oleh electron yang bergerak melalui bedo potensial I Volt.

                        1 eV – 1,6 x 10­-19 Jauh
                        - Dalam Temperatul 300 oK ( 27oC )

Pada umumnya bahan yang dipakai sebagai penyusun konponen  aktif adalah “ Semikonduktor Si (14) dan Ge (32). Jika Si atau Ge membentuk susunan kristal, maka semikonduktor adalah intrinsic (semikonduktor murni). Terlihat digambar dibawah ini”

             

Terlihat bahwa pada konduksi tidak satu buah electron pun, semua electron berada didalam pita valensi. Jika kristal berada pada temperatul absolute 0 o K, maka kristal akan bersifat sebagai “isolator ideal “. Dalam hal ini energi celah (energi gop) dari Sid an Ge adalah :

            EG (Si) (0oK) – 1,21 eV dan EG (Ge) (0oK) = 0,785

Jika temperature dikeliling kristal dinaikan menjadi 300 oK (27 oC), maka electron pada pita valensi mulai bergetar sehingga mempunyai energi yang cukup besar, hal ini berakibat melemahnya energi celah, sehingga pada temperature kamar energi celah dari Si dan Ge menjadi :

            EG (Si) (300oK) = 1,1 eV dan EG (Ge) (300oK) = 0,72 eV

Meskipun energi celah melemah pada temratur kamar, untuk memidahkan electron dari kulit valensi kekulit konduksi diperlukan energi dari luar (medan listrik) yang cukup besar. Jika pengunaan semikonduktor harus mengikuti aturan efisiensi dan ekonomi maka pengunaan energi yang besar mengakibatkan harga operasi komponen menjadi makin tinggi. Untuk mengurangi pengunaan energi yang tinggi, harus dibuat suatu semikonduktor yang mempunyai karakteristik (ciri) khusus. Ciri ini mutlak perlu agar keadaan menghatar listrik dari semikonduktor dapat dicapai dengan hanya memberi energi yang kecil. Jika semikonduktor sudah berubah cirinya dibandingkan dengan semikonduktor murni, maka semikonduktor menjadi”ektrinsik”. Cirri ini dapat dianalisis, jika berbentuk suatu semikonduktor yang mempunyai keadaan dimana sejumlah muatan – muatan bebas bertindak sebagai sarana penghantar listrik. Salah satu cara adalah meletakan sejumlah muatan bebas dibawah tingkat energi pita konduksi atau di atas tingkat energi pita valensi (gambar di bawah ini)

SEMIKONDUKTOR


                                    (a)

Gambar model pita energi semikonduktor ektrinsik

B.                 Tujuan pengubahan semikonduktor
Tujuan perubahan struktur kristal semikonduktor ini adalah agar komponen aktif yang bentuk dapat berfungsi sebagai konduktor atau isolator sebaik mungkin. Struktur kristar semikonduktor yang berubah menjadi ektrinsik akan berakibatkan bahwa energi Fermi akan bergeser mendekati pita konduksi mendekati pita velensi. Keadaan ektrinsik suatu semikonduktor dapat dicapai dengan proses doping (pengotaran) sejumlah atom. Dengan adanya pengotoran dengan atom tertentu maka sifat dari semi konduktor akan berbeda dengan sifat aslinya. Proses doping ini dapat dilakukan dengan mencampurkan secara teknik metalurgi sejumlah atom yang mempunyai valensi 5 atau valensi 3 keadaan kristal semikonduktor intrinsik
Pengotoran dengan atom valensi 5 ( fostor, arsenik, antimon, bismuth) akan mengakibatkan kristal semi konduktor murni memperoleh tambahan 1 buah electron untuk 1 buah atom pengotor ( menurut  pengamatan ) kedalam 1 juta atom semikonduktor murni diberikan 1 juta atom semikonduktor murni diberikan 1 atom pengotor.
Pengotoran dengan atom velensi 3 (balon, alumaninum,gallium,indium,talium ) menyebabkan kristal semi konduktor murni kekurangan 1 buah electron, sehingga semikonduktor murni tersebut berubah menjadi semikonduktor yang kekurangan muatan electron.
Electron valensi silicon

Karena kekurangan 1 buah kristal semikonduktor untuk pengotoran 1 buah atom pengotor, menyebebkan semikonduktor intrinsic berubah menjadi “semi konduktor ekstrinsik tipe positif”. Sehingga 1 buah electron velensi dari semikonduktor tidak melakukan ikatan kovalen; hal ini mengakibatkan susunan kristal menjadi kekurangan 1 buah electron untuk pengotoran 1 buah atom – atom akseptor perhatikan berikut ini.
Electron valensi silicon

Electron valensi ekseptor
Gambar 1,7 semikonduktor ekstrinsik tipe positif.

C.                   




  

Ilmu manajemen


Lima jenis dialogue utama
a.       Menu
b.      Form-fillin
c.       Command Language
d.      Natural Language
e.       Direct Manipulation
Menu
Dialogue berbasis menu cocok untuk user pemula atau jarang mempergunakan komputer. Untuk expert user, sistem menu masih bisa diterima jika unjuk kerja dari sistem cukup cepat untuk menghindari delay yang tidak perlu.
Contoh:
f.       Pull-down menu
g.      Pop-up menu
h.      Scrollable menu
i.        Numerical menu choice
Keuntungan
Kerugian
Mempersingkat waktu training
Kurang baik jika terlalu banyak menu
Mengurangi pengetikan tombol key
Bisa memperlambat user yang sering memakai sistem (expert user)
Membutuhkan sedikit memory komputer
Membutuhkan banyak tempat di layar
Terstruktur
Tidak cocok untuk entry data
Sesuai dengan desain perangkat lunak
Tidak cocok untuk dialogue yang diawali oleh user
Tool untuk desain menu tersedia
Membutuhkan display yang unjuk kerjanya cepat

Tabel 5-1. Keuntungan dan kerugian Menu
Dalam mendesain menu, perlu diperhatikan jumlah item yang ada dalam tiap level menu. Suatu desain menu tidak boleh memiliki terlalu banyak item maupun terlalu banyak level, karena bisa mengurangi akurasi dan kecepatan. Kiger (1984) menyarankan dalam suatu desain menu, sebaiknya terdiri dari 4-8 item dan 3-4 level.
Form-fillin
Form-fillin sangat berguna dalam dialogue manusia dan komputer karena manusia sudah terbiasa dengan konsep mengisi suatu form. Keuntungan utama dari form-fillin dialogue adalah semua informasi bisa terlihat secara keseluruhan sehingga pemakai merasa tidak canggung dengan interface yang sedang dihadapi. Secara umum, form-fillin bisa dipakai oleh semua jenis pemakai, karena semua pemakai sudah terbiasa dengan konsep pengisian form dalam kehidupan sehari-harinya.
Contoh Form-fillin:


Keuntungan
Kerugian
Manusia sudah terbiasa dengan pengisian form
Terkadang lambat
Mempermudah entry data
Membutuhkan banyak tempat di layar
Training minimal
Tidak cocok untuk command selection
Membutuhkan sedikit memory komputer
Membutuhkan kontrol cursor di layar
Terstruktur
Mekanisme navigasi kurang jelas
Sesuai dengan desain perangkat lunak

Tool untuk desain dialogue tersedia


Tabel 5-2. Keuntungan dan kerugian Form-fillin
Form Fillin Design Guidelines (Shneiderman, pp. 133-135)
j.          Judul/Prompt singkat yang memiliki arti jelas
k.        Instruksi yang singkat dan jelas (misalnya dengan fasilitas help)
l.          Mengelompokkan field yang berhubungan, beserta urutannya
m.      Bentuk tampilan yang menarik (misalnya dengan windowing, warna, 3D, ...)
n.        Memakai label field yang umum dipakai pada aplikasi lainnya
o.        Memakai istilah dan singkatan yang konsisten
p.        Batasan yang jelas untuk field yang bisa di-entry-kan
q.        Fasilitas pergerakan cursor yang tepat (TAB / arrow-keys)
r.          Memiliki fasilitas koreksi jika ada kesalahan baik untuk karakter maupun field
s.         Memiliki error-message untuk entry-value yang invalid
t.          Field optional jelas terlihat (dengan tambahan kata: ‘optional’)
u.        Penjelasan tentang field (dengan micro-help pada posisi yang standard)
v.        Tanda selesai entry
Command Language
Command language selalu diinisialisasi oleh pemakai. Pemakai mengetikkan command (perintah) tanpa prompt ataupun help dari sistem. Contoh yang paling sering dijumpai dari command language adalah bahasa dari sistem operasi, misalnya:
w.      DOS: dir, copy, del
x.        UNIX: ls, cp, rm
y.        vi (UNIX visual editor): ^F, ^B, w, q
Command language tidak memberikan petunjuk sedikitpun pada pemakainya. Sebaliknya, pemakai diharapkan untuk sudah mengetahui (atau mempelajari) command- command tersebut. Secara implisit, berarti pemilihan nama command sangat penting karena pemakai harus mengingatnya.
Text Box:  Text Box: C:\> Help!!!
Bad command or file nameText Box: C:\> I don’t know how to communicate with this thing! Bad command or file nameText Box: C:\> This interface needs OBEDIENCE SCHOOL!! Bad command or file nameText Box: C:\> ARRGH !! I give up.
Bad command or file nameText Box: C:\>Gambar 5-3. Contoh Command Language (DOS)
(Shneidermann, p. 140)
Command language memiliki tiga jenis (style) penulisan:
z.         positional syntax (dipakai oleh DOS dan CP/M)
contohnya: COPY file1 file2
a. keyword syntax (mengidentifikasi keyword, lalu parameternya) contohnya: COPY FROM file1 TO file2

COPY TO file2 FROM file1
b. mixed syntax (kombinasi positional dan keyword) contohnya: cc -o outfile cfile.c
Keuntungan
Kerugian
Fleksibel
Membutuhkan training cukup lama
Diinisialisasi (diawali) oleh pemakai
Harus dipakai terus menerus supaya bisa
Cepat, Tepat, Efisien, Singkat
Membutuhkan banyak memory
Menarik untuk user yang expert
Error handling sangat jelek
Bisa dipakai untuk menciptakan ‘macro’


Tabel 5-4. Keuntungan dan kerugian Command-line
Command Language sangat baik untuk expert user atau pemakai yang sering memakai komputer, tapi kurang tepat untuk pemula.
Command Language Guidelines (Shneidermann, p. 176)
·           Buat suatu model dari objek dan aksi yang spesifik
·           Pilih nama yang memiliki arti, spesifik dan unik
·           Implementasikan suatu struktur hirarki jika mungkin
·                 Sediakan struktur yang konsisten (hirarki, urutan argumen, aksi-objek)
·           Dukung aturan singkatan yang konsisten (lebih baik disingkat menjadi satu huruf)
·           Menawarkan pilihan pada user yang sering pakai untuk membuat macro
·           Gunakan menu command pada display yang cepat jika perlu
·           Batasi jumlah command dan cara-cara untuk melakukan suatu task
Natural Language
Natural Language adalah dialogue manusia dengan komputer yang memiliki sifat yang sama dengan dialogue manusia dengan manusia. Natural Language jauh lebih kompleks daripada jenis dialogue lainnya. Secara umum, natural language belum bisa dipakai sebagai dasar desain dialogue pada program aplikasi umum, karena kompleks dan tidak efisien.
Keuntungan
Kerugian
Tidak ada syntax khusus
Tidak jelas
Fleksibel dan canggih
Tidak spesifik
Alami (Natural)
Terlalu banyak kata yang tidak perlu
Bisa diinisialisasi baik oleh manusia atau komputer
Membutuhkan desain perangkat lunak yang kompleks

Tidak efisien

Tabel 5-5. Keuntungan dan kerugian Natural language
Direct Manipulation
Pertama kali dicetuskan oleh Ben Shneidermann pada tahun 1980-an. Karakteristik utama dari dialogue jenis ini adalah kemampuannya untuk merepresentasikan task yang diberikan oleh pemakai secara langsung ke device output yang disediakan. Pemakai komputer biasanya sudah terbiasa dengan interface WIMP (Window, Icon, Menu, Pointer) yang dipopulerkan oleh Apple Macintosh, tetapi interface jenis ini sebenarnya cuma salah satu contoh dari dialogue direct manipulation.
Contoh:
c.    Screen editors
d.   Graphics
e.    Simulator dan video games
Keuntungan
Kerugian
Analogi (kemiripan)
Membutuhkan perangkat lunak komplek
Mengurangi waktu belajar/penyesuaian
Membutuhkan display grafik yang cepat
Menarik secara visual
Membutuhkan tambahan input device



(mouse)
Canggih
Membutuhkan ketrampilan mendesain grafik
Singkat
Lebih sulit untuk di program
Tool untuk desain sudah tersedia
Khusus Icon: semantic mapping

Tabel 5-6. Keuntungan dan kerugian Direct Manipulation



Kotak dialog adalah kombinasi teknik menu dan
formulir isian yang banyak digunakan di GUI
modern.
•Perlu diperhatikan:
–Tata letak internal kotak dialog
–Hubungan eksternal kotak dial



1. BARIS PERINTAH TUNGGAL
  • Cara memberi instruksi kepada komputer secara langsung, dapat berupa tombol fungsi, karakter kata, atau  kombinasi
  • Cocok untuk perintah berulang
  • Lebih tepat untuk pengguna yang ahli
  • Menyediakan akses langsung pada fungsi sistem
  • Baris perintah harus mempunyai makna/arti
  • Contoh : sistem Unix/Linux, DOS

            C:\>DIR digunakan untuk menampilkan nama-nama berkas yang terdapat pada harddisk yang diberi identitas sebagai harddisk C
  • Untuk meminimalkan beban ingatan dan kesalahan pengetikan :
          - pilihlah kata kunci yang mudah diingat (pendek/singkatan)
          - gunakan format perintah yang konsisten
          - tambahkan fasilitas bantuan (help)
          - gunakan nilai - nilai default untuk mengurangi kesalahan ketik sediakan
            pesan - pesan yang jelas

2. BARIS PERINTAH TERSTUKTUR
  • Dialog ini memungkinkan perintah lebih dari satu baris yang dikemas dalam satu berkas biasanya disebut batch file, contoh : dalam DOS hampir selalu ada sebuah berkas bernama AUTOEXEC.BAT. Berkas ini sebenarnya merupakan bentuk kemasan dari sejumlah perintah – perintah DOS.

              @ECHO OFF
              PROMPT $p$g
              PATH C:\WINDOWS;C:\DOS
              SET TEMP-C:\DOS
              C:\WINDOWS\DXPMODE 60
                           C:\WINDOWS\MSCDEX.EXE /S /D:MSCD001 /M:8 /V
                           C:\DOS\SMARTDRV.EXE /X

Jika diperhatikan isi file diatas maka masing – masing perintah sebenarnya perintah yang berdiri sendiri. Jika ada pengguna yang kurang kerjaan maka segera setelah ia menghidupkan komputernya ia akan selalu mengetikkan perintah – perintah di atas satu demi satu. Tetapi bagi pengguna yang ’smart’, dapat dipastikan ia tidak akan mengetikkan perintah – perintah di atas satu per satu. Karena dengan memberikan perintah

                         C:\>AUTOEXEC


maka keseluruhan perintah diatas akan dikerjakan komputer
  • Keuntungan : lebih cepat dan ringkas
  • Kerugian : penelusuran kesalahan

3. MENU
  • Sekumpulan pilihan tampil di layar
  • Pilihan tampil sesuai permintaan
  • Dipilih dengan menggunakan mouse,kode bilangan/huruf
  • Pilihan dikelompokkan secara urut : sangat penting membuat pengelompokan yang baik
  • Sistem menu dapat berupa :
  • Menu Datar Cara akses pilihan dapat menggunakan selektor pilihan yaitu bullet yang dapat berupa angka/huruf, dapat juga dengan kursor ←↑→ ↓ (highlight marker) dan tombol enter
  • Menu Tarik (pulldown menu/ pop-up menu)
  • Disebut menu tarik, karena seolah – olah kita “memegang” sebuah menu/pilihan dan kemudian “menarik” ke bawah (atau ke samping, ke atas) untuk melihat submenu dari menu/pilihan tersebut.
  • Setelah pilihan dikonfirmasikan, maka daftar subpilihan menjadi tidak terlihat lagi
  • Memanfaatkan sistem WIMP

4. BAHASA ALAMI
  • Pengguna memberikan instruksi – instruksi dalam bahasa alami yang lebih umum sifatnya.
  • Jika dialog berbasis perintah tunggal instruksinya sangat dibatasi oleh sintaksis yang digunakan
  • Dengan bahasa alami, pengguna dapat memberikan instruksinya dengan kalimat – kalimat yang lebih manusiawi.
  • Kata-kata/ bahasa sehari-hari bisa digunakan, seperti DISPLAY ALL dalam dBase
  • Contoh : dalam bahasa Pascal
                While not eof(T) do
                             Begin
                                    Readln(T,S);
                                    If IpSem > 3.0 then
                                           Writeln(namamahasiswa);
                             End;
  • Masalah : ketidakjelasan (vague) dan bermakna ganda/rancu (ambigu)
  • Solusi : dicoba untuk mengerti komunitas pemakai

5. DIALOG DENGAN TANYA JAWAB TERSTRUKTUR (QUERY)
  • Bila pengguna melakukan interaksi dengan menggunakan serangkaian pertanyaan
  • Cocok untuk pengguna pemula
  • Selalu digunakan dalam sebuah sistem informasi
  • Bahasa query digunakan untuk menyusun informasi yang akan ditampilkan dari database berdasarkan jawaban dari proses tanya jawab tersebut
  • Efektifitas penggunaannya tergantung pada pemahaman struktur database, bahasa pemrograman dan pembuatnya.
  • Contoh : SQL
                select nim,nama from mahasiswa where ipk>=3.0

6. FORMULIR ISIAN (BORANG) DAN LEMBAR KERJA (SPREADSHEET)

FORMULIR ISIAN
  • Sebagai dasar untuk pendataan
  • Layar berbentuk formulir
  • Data diinputkan pada kolom-kolom yang telah tersedia
  • Perlu rancangan yang baik dan ada fasilitas perbaikan (koreksi)

SPREADSHEET
  • Formulir isian dengan beragam variasi
  • Ada sel-sel yang dapat diisi data atau formula(rumus)
  • Rumus dapat berisi nilai yang melibatkan isi sel-sel yang lain, misal penjumlahan dalam 1 kolom
  • Pengguna dapat mengisi dan mengganti data namun lembar kerja tetap akan konsisten dengan perubahan tersebut, sehingga hasilnya tetap benar sesuai rumus yang telah ditentukan.
  • Contoh : Visicalc, Q-Pro, Lotus 123, Excel

7. WIMP
  • Window Icon Menu Pointer atau Window Icon Mouse Pull-down Menu
  • Merupakan model baku untuk sistem komputer interaktif saat ini, khususnya untuk PC
  • Window
  • Icon
  • Pointer
  • Menu














DASAR DAN TEKNIK PENGAWASAN (CONTROLLING)
PENGERTIAN MANAJEMEN

A. Pengantar
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

B. Definisi Manajemen
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
2. Marry Parker Follett menyatakan bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

C. Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

D. Manajemen Sebagai Suatu Profesi
Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus dimanajemeni, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang manajemen sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession of Managemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-kriteria lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

E. Tingkatan Manajemen Dan Manajer
Manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.
Bila dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda yaitu :
1. Manajemen Lini : atau manajemen tingkat pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain, misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.
2. Manajemen menengah ( Midle Manager ) yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi.
3. Manajemen Puncak ( Top Manajer ) terdiri atas kelompok yang relatif kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran, keuangan dan lain sebagainya, manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah perusahaan cabang atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian teknik ( Teknical Skill ) dan keahlian manajerial ( Managerial Skill ). Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi, supervisi dan komunikasi. Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengawasan.

F. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut beberapa penulis antara lain :
1. Ernest Dale : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Innovating, Representing dan Controlling.
2. Oey Liang Lee : Planning, Organizing, Directing, Coordinating, Controlling.
3. James Stoner : Planning, Organizing, Leading, Controlling.
4. Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
5. Lindal F. Urwich : Forescating, Planning, Organizing, Commanding, Cordinating, Controlling.
6. Dr. SP. Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.
7. Prayudi Atmosudirjo : Planning, Organizing, Directing/ Actuating, Controlling.
8. DR. Winardi SE : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating, Leading, Communicating, Controlling.
9. The Liang Gie : Planning, Decision Making, Directing, Coordinating, Controlling, Improving.
Pada hakekatnya fungsi-fungsi di atas dapat dikombinasikan menjadi 10 fungsi yaitu :
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
1. mewakili perusahaan dibidang pengadilan.
2. ambil bagian sebagai warga negara biasa.
mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat.